Beranda » Blog » Mengukur Risiko dalam Investasi Saham: Volatilitas dan Beta

Mengukur Risiko dalam Investasi Saham: Volatilitas dan Beta

Diposting pada 24 Agustus 2024 oleh manggustore / Dilihat: 432 kali / Kategori:

Investasi saham selalu melibatkan risiko, dan salah satu langkah penting dalam mengelola risiko tersebut adalah dengan mengukurnya dengan akurat. Dalam dunia investasi saham, dua metrik penting yang digunakan untuk mengukur risiko adalah volatilitas dan beta. Artikel ini akan membahas volatilitas dan beta sebagai alat untuk mengukur risiko dalam investasi saham.

Volatilitas Saham

Volatilitas adalah ukuran sejauh mana harga saham berfluktuasi dari waktu ke waktu. Saham yang sangat volatile cenderung memiliki fluktuasi harga yang signifikan dalam jangka waktu yang singkat, sementara saham yang kurang volatile cenderung memiliki fluktuasi harga yang lebih terbatas.       Volatilitas saham dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghitung deviasi standar dari harga saham selama periode tertentu. Semakin tinggi deviasi standar, semakin besar volatilitasnya.

Beta Saham

Beta adalah ukuran statistik yang mengukur sensitivitas harga saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan. Dalam hal ini, pasar sering kali diwakili oleh indeks saham tertentu, seperti S&P 500. Beta mengindikasikan seberapa besar risiko sistematis yang melekat pada suatu saham, yang tidak dapat dihindari melalui diversifikasi portofolio.

BACA JUGA:

Panduan Dasar: Memahami Cara Berinvestasi di Pasar Saham

Mengukur Risiko dengan Beta dan Volatilitas

  1. Volatilitas sebagai ukuran risiko individual

Volatilitas saham digunakan untuk mengukur risiko individual suatu saham. Semakin tinggi volatilitasnya, semakin besar kemungkinan harga saham akan berfluktuasi dalam jangka waktu tertentu. Investor yang lebih risk-averse mungkin ingin menghindari saham-saham dengan volatilitas tinggi.

  1. Beta sebagai ukuran risiko sistematis

Beta mengukur risiko sistematis yang terkait dengan pasar secara keseluruhan. Beta di atas 1 menunjukkan bahwa saham tersebut cenderung lebih volatile daripada pasar, sementara beta di bawah 1 menunjukkan bahwa saham tersebut cenderung kurang volatile daripada pasar. Investasi dengan beta yang rendah dapat digunakan untuk mengurangi risiko sistematis dalam portofolio.

Mengukur risiko dalam investasi saham adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas. Volatilitas dan beta adalah dua alat yang berguna untuk mengukur risiko dalam konteks yang berbeda. Volatilitas mengukur risiko individual suatu saham, sementara beta mengukur risiko sistematis yang terkait dengan pasar secara keseluruhan.

Dengan pemahaman yang baik tentang volatilitas dan beta, investor dapat mengidentifikasi saham-saham yang sesuai dengan profil risiko mereka dan membangun portofolio yang seimbang. Selalu penting untuk memahami risiko yang terlibat dalam investasi saham dan menggunakan alat yang sesuai untuk mengelolanya.

Referensi:

Solekha, Y. A., & Winarto, W. W. A. 2020. “Analisis Volatilitas Return Saham terhadap Risiko Sistematis Dimasa Pandemik Covid-19 pada Saham Lq 45.” JAAiS:Jurnal Akuntansi dan Audit Syariah, vol. 1(1), 77-87.

Kartika, A. 2010. “Volatilitas harga saham di Indonesia dan Malaysia.” Jurnal Ilmiah Aset, vol. 12(1), 17-26.

Batafor, Gregorius G., Matematika Ekonommi, Penerbit Manggu.

Tags: ,

Bagikan ke

Mengukur Risiko dalam Investasi Saham: Volatilitas dan Beta

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengukur Risiko dalam Investasi Saham: Volatilitas dan Beta

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: