Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Akulturasi Budaya

Akulturasi Budaya

Diposting pada 26 April 2025 oleh manggustore / Dilihat: 65 kali / Kategori:

Indonesia merupakan negara kesatuan, yang berisikan berbagai suku, ras, budaya, serta agama. Masing-masing daerah biasanya memiliki perbedaan agama, serta budaya dengan daerah yang lainnya. Seperti, daerah sunda yang mayoritas Islam, menggunakan bahasa Sunda. Perbedaan itulah yang menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia.

Di sisi lain, keaneka ragaman budaya Indonesia tak hanya perpaduan antara budaya-budaya yang berbeda di Indonesia. Kini budaya Indonesia memiliki unsur-unsur dari negara asing, karena masuknya para turis atau ilmuwan luar negeri yang masuk ke Indonesia. Masuknya budaya asing menjadikan budaya Indonesia lebih berwarna dan lebih unik dengan memadukan antara budaya Indonesia dan budaya asing. Hal tersebut dinamakan dengan akulturasi budaya.

BACA JUGA:

Peran Seni dan Budaya dalam Identitas Masyarakat

Perpaduan budaya tersebut berlangsung damai dan serasi. Akuturasi kebudayaan terjadi akibat dari interaksi antara kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan tertentu dengan kelompok masyarakat lainnya, atau juga interaksi antara masyarakat budaya tertentu dengan pendatang asing.

Masuknya budaya asing melalui tiga macam cara, yaitu difusi, akulturasi, dan asimilasi.

  1. Difusi, merupakan proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke seluruh dunia.
  2. Akulturasi, merupakan proses pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi, atau proses masuknya budaya asing terhadap suatu masyarakat.
  3. Asimilasi, merupakan bentuk proses sosial yang erat kaitannya dengan proses pertemuan dua kebudayaan atau lebih.

Akulturasi budaya bukanlah hal yang terjadi secara cepat. Namun dibutuhkan waktu yang panjang untuk memahami dan mengolah kebudayaan tersebut baru menjadi bagian dari kebudayaan tersendiri. Dampak yang ditimbulkan juga tidak selalu menjadi hasil yang positif, tak asing juga akulturasi membuahkan hasil yang negatif. Contohnya, perbedaan makanan yang halal, dan haram, masyarakat budaya yang memeluk agama Islam akan sulit menerima suatu budaya lain jika budaya tersebut tidak selaras dengan agama Islam.

Dampak tersebutlah yang kemudian menjadi faktor pendukung, juga sekaligus menjadikan faktor penghambat bagi akulturasi budaya. Oleh karena itu, tidak semua budaya di Indonesia dapat diakulturasikan, jika memang akulturasi tersebut berlainan dengan agama budaya di lingkungan tersebut serta melanggar norma di lingkungan budaya tersebut, maka otomatis akulturasi tersebut akan tertolak. Namun sebaliknya, jika akulturasi budaya sesuai dan sejalan dengan agama serta norma di lingkungan budaya tersebut, maka akan menjadi pendorong bagi akulturasi budaya tersebut.

Referensi:

Hera Hastuti, Nusantara Zaman Pengaruh Hindu dan Buddha, Penerbit Manggu.

Zul ‘Asri, Nusantara Zaman Pengaruh Hindu dan Buddha, Penerbit Manggu.

Zafri, Nusantara Zaman Pengaruh Hindu dan Buddha, Penerbit Manggu.

Tags:

Bagikan ke

Akulturasi Budaya

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Akulturasi Budaya

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: