Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Watak Multikultural Pesantren

Watak Multikultural Pesantren

Diposting pada 7 Juni 2024 oleh manggustore / Dilihat: 271 kali / Kategori:

Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam tertua di Indonesia selalu menarik untuk dikaji. Terlebih dewasa ini pesantren sering menghadapi banyak isu-isu krusial seperti dituduh sebagai sarang teroris dan pelaku bom bunuh diri, mengajarkan inklusivisme, radikalisme dan semacamnya.

Hal itu tentu banyak menyudutkan posisi pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang sudah diakui eksistensi dan peranannya di masyarakat. Adanya tokoh multikulturalisme yang lahir dari rahim pesantren seperti KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi sebuah jawaban bahwa apa yang dituduhkan kepada pesantren tidak seratus persen benar.

Selain tertua, pesantren juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kultur budaya yang ada di masyarakat. Wahid (1980) menyebut bahwa pesantren sebagai subkultur dari budaya Indonesia. Setidaknya, terdapat tiga alasan kenapa pondok
pesantren dipandang sebagai subkultur dari bangsa Indonesia, yaitu: pertama, pola kepemimpinan pondok pesantren yang mandiri
dan tidak terkooptasi oleh negara; kedua, kitab-kitab rujukan yang selalu digunakan pondok pesantren adalah kitab-kitab yang berasal
dari berbagai abad; dan ketiga, karena adanya value system (sistem nilai) yang digunakan di pondok pesantren merupakan bagian dari
masyarakat luas (Jailani, 2012; Haedari, 2004).

BACA JUGA:

Kiai dan Pendidikan Berbasis Pesantren

Susanti (2012) menyatakan bahwa interaksi sosial yang dibangun dalam lingkungan pesantren tidak jauh berbeda dengan interaksi sosial yang ada dalam masyarakat pada umumnya. Begitu pula, keragaman di lingkungan pesantren menjadi sebuah ciri multikultural.

Lingkungan yang dibentuk benar-benar heterogen ditinjau dari aspek input, santri yang datang dari berbagai ras, bukan homoginitas dengan sistem pembelajaran dan nilai-nilai religiusitas yang dibangun. Nilai-nilai agama Islam yang diajarkan tetap mengedepankan toleransi, tolong-menolong, saling menghormati antar sesama menjadi modal dasar bagi kelangsungan hidup di lingkungan pesantren.

Sementara Syaifullah dan Suyanto (2014) menambahkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan bernuansakan agama Islam. Pengimplementasian pendidikan di pesantren memiliki suasana multikultural yang sangat lekat.

Dalam sebuah pesantren terdapat berbagai peserta didik yang beragam, baik dari segi etnis, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan dan umur. Berbagai perbedaan tersebut telah mampu dihargai oleh pesantren, walaupun dalam pesantren hanya ada satu keragaman dalam beragama, yakni Islam. Dengan sistem asrama yang menjadi ciri khas pesantren, para santri yang beragam dari berbagai daerah dapat berinteraksi secara intensif selama dua puluh empat jam setiap hari.

BACA JUGA:

Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren

Watak multikultural pesantren signifikan dengan paham aswaja yang selalu menitikberakkan pada sikap toleran (tasāmuh), moderat (tawāsuth), seimbang (tawāzun) dan konsisten (i’tidāl). Sikap pesantren berdasarkan paham aswaja itu setidaknya dapat digunakan menghadapi segala perubahan yang ada, namun tetap kokoh pada landasan tradisi masa lampaunya.

Dhofier (1994) menyatakan bahwa perubahan yang ada dalam pesantren dalam melakukan perubahan selalu berhati-hati di atas tradisi masa lampaunya, sehingga tercipta kesinambungan di tengah perubahan (continuity of change) yang ada. Dari sudut inilah, ada elemen-elemen lama dibuang; dan kemudian dimasukkan elemen-elemen yang baru; ada kebiasaan-kebiasaan lama yang dibuang, sementara
lembaga-lembaga baru mulai diperkenalkan, dan sebagainya.

Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren

Pesantren juga merupakan tradisi agung (great tradition) warisan para penyebar Islam masa lalu. Konsep great tradition diperkenalkan oleh Redfield (1956) yang merupakan lawan dari tradisi kecil (little tradition). Ali (2013) menyatakan bahwa pesantren merupakan khazanah dari tradisi agung (great tradition) yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Pergumulan pesantren bersama dengan elemen bangsa yang lain melahirkan tradisi keberagamaan inklusif dan moderat, yang menjadi ciri khas keberagamaan di Indonesia.

Melalui pesantren tersebut watak keislaman dan keindonesiaan terbentuk. Keberadaan pesantren yang inklusif dan moderat terhadap perkembangan masyarakat serta mempunyai karakter keberagamaan yang terbuka (inklusif) tentu tidak bisa lepas dari peran kiai dalam membangun ide-ide pendidikan di lembaganya.

Ada tiga pilar bahwa pesantren merupakan tradisi agung (great tradition) yang sesuai dengan paham aswaja berikut: pertama, bidang akidah, pesantren mengikuti al-Asyari. Kedua, bidang tasawuf, pesantren mengikuti al-Ghazali. Ketiga, bidang fikih, pesantren mengikuti madzhab Imam Syafi’i (Kosim, 2006; Shihab, 2001). Ketiga imam itu dipandang sebagai ulama moderat di zamannya.

Konstruksi Pemikiran Keagamaan Islam Multikultural

Sumber: Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd, Konstruksi Pendidikan Keagamaan Islam Multikultural di Pesantren, 2021, Penerbit Manggu: Bandung.

 

Tags: , , ,

Bagikan ke

Watak Multikultural Pesantren

  • Rigoberto

    I know this if off topic but I’m looking into starting my own blog and was wondering what all is required to get setup?
    I’m assuming having a blog like yours would cost a pretty penny?
    I’m not very internet savvy so I’m not 100% positive. Any suggestions or advice would be greatly appreciated.

    Thanks

    my web-site: https://ytmp3.moe/

    Balas 8 Juni 2024 | 06:01
    • manggustore Admin

      You only need to start by creating a free blog on WordPress or Blogspot, but if you want to look professional you have to budget for buying a domain and hosting. thank you for your attention

      Balas 8 Juni 2024 | 08:37

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Watak Multikultural Pesantren

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: