Beranda » Blog » Mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Diposting pada 6 Juni 2024 oleh manggustore / Dilihat: 272 kali / Kategori:

Rumah Sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan tingkat pelayanan yang profesional di setiap bidang pelayanan kesehatan yang akan membangun kontinuitas pelayanan. Upaya peningkatan pelayanan Rumah Sakit diselaraskan dengan kebutuhan pasien di bidang pelayanan kesehatan dan kemajuan teknologi serta pengaruh globalisasi (Kemenkes, 2011).

Rumah Sakit harus meningkatkan kualitas pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien, mengingat persaingan rumah sakit yang semakin tinggi, perilaku pasien dan keluarga pasien yang sangat kritis dalam memilih pelayanan. Rumah Sakit yang tidak memperhatikan kebutuhan pasien dan keluarga pasien maka rumah sakit tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggannya atau konsumen (Aditama, 2002).

Konsumen akan mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih rumah sakit, salah satunya adalah kepuasan dalam pelayanan. Pelayanan gizi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai pendistribusian makanan kepada konsumen.

BACA:

Asuhan Gizi pada Pasien Stroke

Pelayanan gizi di Rumah Sakit terdiri dari pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan gizi. Kegiatan pelayanan gizi berhubungan langsung dengan pasien di Rumah Sakit, sehingga mutu 2 pelayanan harus diperhatikan dengan baik. (Depkes RI, 2006).

Peningkatan mutu pelayanan gizi rumah sakit semakin diperlukan sejalan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan haknya sebagai penerima jasa pelayanan sehingga mampu memilih berbagai alternatif pelayanan yang bermutu yang dapat memberikan kepuasan bagi dirinya maupun keluarganya.

Gerson (2001) menyatakan bahwa pemberian mutu dan pelayanan yang baik maka kepuasan pelanggan akan mengikutinya. Pelanggan yang puas akan membawa banyak pelanggan lain, yang kemudian akan membawa lebih banyak lagi pelanggan.

Irawan (2003) menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan berdasarkan studi literatur dan pengalamannya menjadi konsultan berbagai perusahaan di Indonesia. Terdapat lima faktor utama yang berdampak pada kepuasan pelanggan, yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, faktor emosional dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa.

BACA JUGA:

Makanan Sehat yang Nikmat: Resep Makanan Ringan Rendah Kalori

Kepuasan konsumen ditentukan oleh evaluasi terhadap perbedaan antara ekspektasi awal (standar pembanding lainnya) dan persepsi terhadap jasa yang diterima atau setelah pemakaian produk. Konsumen akan puas bila persepsinya sesuai dengan ekspektasi atau harapannya. Proses persepsi seseorang terhadap suatu obyek dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya yang tersimpan dalam memori. Konsumen yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan suatu perusahaan maka persepsinya terhadap mutu pelayanan perusahaan tersebut akan didasarkan pada ekspektasinya (Tjiptono dan Chandra, 2007 dalam Sutisna, 2001).

Rumah sakit akan berkompetensi secara global, sehingga upaya peningkatan mutu rumah sakit sangatlah menjadi prioritas. Selain itu, dalam rangka mendukung upaya rujukan dan pelayanan puskesmas maka pelayanan rumah sakit haruslah yang bermutu dan berkualitas. Oleh karena itu, rumah sakit perlu terus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya (Supriyanto dan Wulandari, 2011).

Upaya peningkatan mutu pelayanan gizi rumah sakit, tidaklah mudah karena terkait dengan banyak hal. Tinggi rendahnya mutu sangat dipengaruhi sumber daya rumah sakit, interaksi pemanfaatan sumber daya rumah sakit yang digerakkan melalui proses dan prosedur tertentu menghasilkan jasa atau pelayanan (Supriyanto dan Wulandari, 2011).

Mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan pelanggan baik berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat (Supriyanto dan Wulandari, 2011).

Rumah sakit merupakan pelayanan jasa, terdapat mutu pelayanan rumah sakit yang diartikan sebagai derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memahami kebutuhan masyarakat.

Manajemen Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Sumber: Afriyana Siregar & Yenni Okfrianti, Manajemen Pelayanan Gizi Rumah Sakit, 2021, Penerbit Manggu: Bandung.

Tags: , ,

Bagikan ke

Mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mutu Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: