Beranda » Blog » Apa yang Orang Baduy Makan

Apa yang Orang Baduy Makan

Diposting pada 18 April 2024 oleh manggustore / Dilihat: 204 kali / Kategori:

MNGGUSTORE.COM – Selama obrolan kita tentang keperluan rumah tangga, ibu rumahtangga itu mempunyai banyak waktu untuk bersolek dan mengobrol dengan beberapa tetangga, semacam obrolan sambil minum kopi, tetapi orang Baduy dilarang minum kopi, kecuali bila berada di luar daerahnya. Karena itu tidak ada tanaman kopi, dapatlah dimengerti.

Para wanita mempunyai kesempatan untuk memakan sirih, tetapi tanpa tembakau (sisig), karena nyisig, merokok dan penanamannya pohon ini adalah seperti halnya mengisap madat, pengisap mana di tatar Sunda jarang dijumpai. Mereka hanya menggunakan sehelai daun sirih diolesi kapur sirih, kemudian digulung dengan pinang dan gambir serta mengunyahnya dengan nikmat, menurut pandangan dan rasa mereka. Tidak setiap pagi mereka ada waktu untuk mengobrol dengan tetangga, karena seringkali pada pagi hari mereka harus ke hutan (ngalasan) untuk mencari bumbu masak (ngundeur) atau lalab untuk lauk pauk pada waktu makan, suatu pekerjaan yang tidak akan dilakukan oleh seorang pria, pekerjaan ini ditolong oleh anak-anak perempuan. Sesekali wanita juga turut kerja di lapangan seperti waktu menanam padi dan membersihkan huma.

Para pria yang kembali dari pekerjaan di hutan berkumpul di lapangan kampung untuk minum bersama. Menjadi suatu kebiasaan antara kaum laki-laki, bahwa sebelum makan antar mereka diedarkan dahulu bacok dengan wayu; mereka menamakannya papairan, sambil mengobrol tentang kejadian pada hari itu. Apabila papairan itu selesai maka semua orang menyiapkan diri untuk makan dengan yang utamanya selalu makan nasi yang padinya mereka tanam di huma dan dilarang ditanak di luar rumah. Sebagai lauk pauk dimakannya daun-daun atau buahbuahan yang dipetik oleh para wanita dan anak-anak di hutan; apabila dimakan tanpa dimasak disebutnya lalab, bila direbus dahulu namanya ceungceum.

BACA JUGA: ETNOGRAFI SUKU BANGSA MINANGKABAU

Pohon-pohon atau bagian dari pohon yang digunakan adalah daun sasawi leuweung (Prinandropis pethaphelia, keluarga dari Cappandeae) yang dapat menggantikan mosterd; beberapa macam tanaman itu termasuk keluarga Solaneae dan Lysepercicum esenlintum; reundeu daun muda dari keluarga Rueltia. Boros kaso, kembang muda gelagah (Saccaharun spontaneum, keluarga dari Gramineae). Boros sauheun (Panicum palmaelolium, keluarga dari Grameneae). Boros honje (Ellatona spesiosa, keluarga dari Zingiberaceae). Kacumbrah, kembang honje, begitu juga buah yang rasanya masam dari pohon ini dipakai untuk lauk pauk, tetapi direbus dahulu sebagai ceungceum. Daun gamet (Chylocalyx periolatus, keluarga dari Polyganeae), rasanya enak digunakan sebagai ceungceum. Daun hariang (macam Begonea) juga rasanya enak dibuat ceungceum. Daun krokot, pepohonan liar (Porlutacea oleracea), keluarga dari Partula-ceae). Lo-ot, biji peucung (Pangium edule, keluarga dari Pangiaceae) direndam dua malam dalam air, kemudian direbus dan ditumbuk halus dalam ruas bambu disimpan beberapa lamanya. Apabila akan di santap maka direbus dahulu, dan dibubuhi garam. Menyebarkan aroma yang kurang sedap, yang dapat menghilangkan selera makan kita, tetapi bagi orang Baduy justru sebaliknya meninggikan selera makan mereka.

Cabai rawit (Capsium longum, keluarga Solaneae) dan terasi terbuat dari ikan dan udang, yang dibeli dari pasar tidak ketinggalan, hal itu dapat dimengerti. Sesekali dalam menu makannya itu tampak pula kokopong (ikan kering), beberapa udang sungai dan ketam darat dan sebagai hidangan istimewa bodo; yaitu ikan kecil yang dimasak dengan garam kemudian disimpan dalam ruas bambu, dan disantap sebagai lauk pauk manakala baunya sudah tidak tertahankan lagi; bumbu kering dan kecap kiranya tidak dikenal, atau mereka tidak menggunakannya.

Dalam musim duren (Durio zifrethinus, keluarga dari Sterculiaseae) lagi-lagi mereka dapat membuat makanan yang menurut seleranya sangat enak, dengan jalan melepaskan daging dari bijinya dan memasamkannya serta disebut tampuy, disantapnya dengan nasi, kadangkala daging kerbau, daging rusa atau daging sigung dikeringkan merupakan suatu keistimewaan.

Segala macam buahbuahan, mereka boleh makan dan seringkali digunakan sebagai cuci mulut. Sewaktu makan mereka minum air dari gunung yang bening yang disimpan dalam kele (ruas bambu). Di kedua ujung ruas bambu ini ada tutup alamiah; di salah satu ujungnya dibuat dua lubang sebesar jari tangan. Lubang itu ditutup dengan segenggam rumput, yang dilepaskannya bila diminum. Ruas bambunya sendiri di sebelah luar dibikin persegi enam. Lauk pauk untuk ketiga kalinya makan biasanya sama dan apa yang tersisa pada waktu suatu makan disimpan untuk waktu makan kemudian.

Orang Baduy dari Banten etnografi jul jacobs

Sumber:
Buku Etnografi Jul Jacobs: Orang Baduy dari Banten, hal-146-149. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Manggu yang dialihbahasa dari buku Jul Jacobs oleh Judistira K. Garna dan Salam Hardjadilaga.

Tags: , ,

Bagikan ke

Apa yang Orang Baduy Makan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Apa yang Orang Baduy Makan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: