Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Langkah Konseling Anak KDRT

Langkah Konseling Anak KDRT

Diposting pada 15 Mei 2024 oleh manggustore / Dilihat: 102 kali / Kategori: ,

Beberapa langkah dalam konseling anak-anak yang mengalami kekerasan secara fisik dan emosi lewat terapi bermain:

Membangun suasana anak KDRT melalui Play Therapy

Membangun suasana yang kondusif dalam terapi bermain, anak secara bebas dapat mengeksplorasi diri dan dunianya dengan caranya sendiri dalam perasaan yang aman, nyaman, dan penuh penghargaan, penerimaan, dan saling percaya antara konselor dan anak. Hal-hal ini tentu saja seperti suasana yang diidamkan oleh anak, khususnya anak-anak yang mendapat kekerasan fisik dan emosi secara terus-menerus. Keadaan di luar membuat dirinya merasa tidak aman, selalu ketakutan, tidak nyaman, penuh dengan penolakan dan pelecehan.

Hal itu menimbulkan berkembangnya rasa sulit percaya pada diri anak tentang potensi dirinya dan percaya kepada orang lain khususnya orang dewasa. Suasana yang kondusif dalam terapi anak akan sangat menolong anak menemukan insight-insight yang akan menolongnya untuk mendapat kesembuhan dari luka dan kehancuran spikologisnya akibat kekerasan fisik dan emosi yang diterimanya selama ini.

Permainan dalam Layanan Bimbingan Konseling BK

Media yang digunakan sangatlah bervariatif dan kreatif sesuai dengan kebutuhan dan pilihan bebas anak. Namun demikian, Konselor perlu memberi beberapa batasan sehingga proses konseling dapat berlangsung dengan baik. 

Fase proses Konseling anak KDRT

Dalam konseling anak dengan menggunakan terapi bermain, ada Enam Fase yang perlu dilewati oleh anak sampai pada tahap ketika anak dipulihkan dan menemukan cara pandang dan tingkah laku yang baru dalam meresponi masalah yang dihadapi salah satunya yaitu menggunakan Client Center Psychotherapy.

Dalam fase ini konselor menjalin hubungan yang dekat dengan anak (dalam suasana yang kondusif) sampai anak merasa aman dan nyaman berbicara dengan konselor. Konselor perlu banyak melakukan observasi, memberi feedback, dan menggunakan pertanyaan terbuka untuk menolong anak mengeksplorasi diri dan keadaannya saat itu. Anak yang mengalami kekerasan fisik dan emosional seringkali memerlukan waktu yang lebih dalam proses menjalin hubungan ini.

Tahap ini disebut joining. Seringkali di awal pertemuan, anak dengan kekerasan fisik dan emosi ini cenderung menghadirkan perasaan-perasaan negatif terhadap lingkungan barunya; tidak taat, sengaja melawan, sengaja melanggar aturan konselor. Semua tingkah laku itu hanyalah cara mereka untuk mempertahankan kestabilan diri karena mereka tidak ingin disakiti lagi oleh orang lain, khususnya orang dewasa.

Fase ini sering menyulitkan konselor untuk menjalin hubungan dengan anak bermasalah ini. Diperlukan kesabaran, ketenangan, dan konsistensi yang kuat untuk memenangkan hati anak ini. Proses konseling tahap awal yang dilakukan konselor terhadap anak, anak terkadang melakukan resistensi terhadap konselor. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh konselor seperti affirmation, satuation, prescribing the resistence, dan Mirroring.

the impact of domestic violance

Sumber: Faizah Mangerang, The Impact of Domestic Violence for Children, Penerbit Manggu: Bandung.

Tags: , ,

Bagikan ke

Langkah Konseling Anak KDRT

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Langkah Konseling Anak KDRT

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: