Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Ciri Khas Kebudayaan Jawa

Ciri Khas Kebudayaan Jawa

Diposting pada 27 Januari 2024 oleh manggustore / Dilihat: 487 kali / Kategori:

MANGGUMEDIA.COM – Indonesia memiliki masyarakat mayoritas di negeri ini, yaitu masyarakat Jawa. Jawa sangat terkenal kali di seluruh Indonesia, siapa yang tidak mengenal Jawa. Masyarakat Jawa adalah salah satu suku yang legendaris di Indonesia, selain populasi terbanyak, Jawa juga memiliki beraneka ragam kebudayaan dan adat istiadat.

Masyarakat Jawa memiliki ciri khas kebudayaan yang menjadi identitas budaya Jawa, di antaranya:

Buku Nusantara Zaman Pengaruh Hindu Buddha ini membahas sumber sajarah zaman hindu – buddha, proses masuknya budaya india ke nusantara, agama hindu dan buddha, dan beberapa sejarah kerajaan seperti kerajaan kutai, Kerajaan tarumanegara, kerajaan melayu, kedatuan sriwijaya, kerajaan mataram kuno, dinasti isyana dan pemerintahan airlangga, kerajaan kediri, kerajaan singosari, kerajaan majapahit, kerajaan bali dan kerajaan sunda.

Buku Nusantara Zaman Pengaruh Hindu Buddha ini membahas sumber sajarah zaman hindu – buddha, proses masuknya budaya india ke nusantara, agama hindu dan buddha, dan beberapa sejarah kerajaan seperti kerajaan kutai, Kerajaan tarumanegara, kerajaan melayu, kedatuan sriwijaya, kerajaan mataram kuno, dinasti isyana dan pemerintahan airlangga, kerajaan kediri, kerajaan singosari, kerajaan majapahit, kerajaan bali dan kerajaan sunda.

Beli Buku Ini

Filosofis Hidup Budaya Jawa

Orang jawa pada dasarnya memiliki banyak sekali filsafat hidup yang dijadikan sebagai pedoman bermasyarakat. Namun terdapat tujuh filosofis dasar yang setidak-tidaknya menggambarkan perilaku budaya suku Jawa (Rizky Phyar Saputra, 2022), yaitu:

Urip iku urup, (hidup itu menyala), maknanya adalah bahwa hidup sebagai manusia haruslah memiliki manfaat bagi manusia lain dan lingkungan alam sekitar.

Ojo Keminter Mengko Keblinger, Ojo Cidro Mundak Ciloko, (jangan menjadi orang yang sombong dengan kepandaian dan jangan menyakiti orang agar tidak dicelakai), maknanya hidup haruslah rendah hati dan selalu sportif.

Ojo Ketungkul Marang Jenenge Kalenggahan, Kadunyan lan Kemareman, (jangan menjadi orang yang hanya mengejar jabatan, harta dan kenyamanan), maknanya jangan terlalu mengutamakan jabatan/pangkat, harta dan kenikmatan dunia.

Wong Jowo Kuwi Gampang Ditekak-tekuk, (orang jawa itu mudah untuk diarahkan), maknanya bahwa orang Jawa itu mudah untuk beradaptasi dengan berbagai situasi lingkungan.

BACA JUGA:

Pengaruh Islam terhadap Kebudayaan Jawa

Memayu Hayuning ing Bawana, Ambrasta dur Hangkara (membangun kebaikan dan mencegah kemungkaran), maknanya adalah hidup didunia harus banyak-banyak membangun atau memberi kebaikan dan memberantas sikap angkara murka.

Mangan ora mangan sing penting kumpul (kebersamaan harus diutamakan), maknanya adalah bahwa kebersamaan dan gotong royong itu lebih penting dari yang selainnya.

Nrimo Ing Pandum, (menerima pemberian dari yang kuasa), maknanya adalah harus selalu bersyukur terhadap apa yang sudah dimiliki dan diberikan oleh Tuhan.

Hegemoni Budaya Priyayi dan Nilai nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Indonesia

Buku “Hegemoni Budaya Priyayi dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Indonesia” menjelaskan berbagai hal, seperti hakikat novel, teori hegemoni, budaya, ideologi dan hegemoni priyayi Jawa, nilai-nilai pendidikan karakter, gambaran budaya priyayi Jawa dalam tiga novel, gambaran hegemoni dalam tiga novel, gambaran nilai pendidikan karakter dalam tiga novel, serta analisis budaya, hegemoni, dan nilai pendidikan karakter priyayi Jawa dalam tiga novel tersebut.

Beli Buku Ini

Ajaran Kejawen

Kejawen bagi masyarakat Jawa asli sudah hampir menjadi seperti agama tersendiri. Ajaran kejawen pada dasarnya merupakan kompilasi dari seni, budaya, adat ritual, sikap sosial, serta berbagai pandangan filosofi masyarakat Jawa. Bagi masyarakat Jawa yang masih memegang teguh ajaran asli kejawen, panutan ajaran ini menjadi nilai spiritualitas tersendiri. Masyarakat Jawa banyak memiliki kitab kejawen yang disadur dari kitab-kitab karya para Mpu pada masa kerajaan Jawa. Kejawen menekankan pandangan hidupnya pada realitas berupa ketentraman batin, keselarasan dan keseimbangan. Pencapaian realitas hidup ini dilandasi dikap menerima, sabar, awas eling, andap ashor, dan prasaja (Mulder, 2011:11).

Upacara Adat

Upacara yang terkenal di lingkungan masyarakat adalah slametan. Slametan diadakan hampir setiap kesempatan yang memiliki arti upacara bagi orang Jawa, seperti: kehamilan, perkawinan, kematian, maulid, lebaran, panen, dan lain-lain. Slametan bertujuan untuk mencari tujuan selamat, tidak terganggu kesulitan apapun.

Selain slametan, masyarakat Jawa juga memiliki sekaten. Upacara Sekaten merupakan bentuk hormat masyarakat kepada Nabi Muhammad Saw. yang sudah menyebarkan agama Islam. Upacara ini merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw.  Upacara sekaten dilaksanakan selama tujuh hari. Saat ini, upacara sekaten masih dilestarikan di Yogyakarta dan kota Solo (Serafica Gischa. 2022).

Buku ini membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas (prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.

Buku ini membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas (prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.

Beli Buku Ini

Daftar Pustaka

Gischa, Serafica. “Mengenal Kebudayaan Suku Jawa.” Dikutip dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/25/170000769/mengenal-kebudayaan-suku-jawa. Pada 27 Juni 2023.

Mulder. 2011. Mistisme Jawa: Ideologi di Indonesia. Yogyakarta: LkiS

Saputra, Rizky Phyar. 2022. “Peribahasa Jawa Tentang Kehidupan dan Manusia.” Dikutip dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/12/20/peribahasa-jawa-tentang-kehidupan-dan-manusia. Pada 27 Juni 2023.

Tags: ,

Bagikan ke

Ciri Khas Kebudayaan Jawa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Ciri Khas Kebudayaan Jawa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: