Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Kesawan dan Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan

Kesawan dan Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan

Diposting pada 10 Juni 2024 oleh manggustore / Dilihat: 330 kali / Kategori:

Kota Medan saat ini telah mengalami kemajuan dan pembangunan yang sangat pesat. Sebagai pusat pemerintahan daerah Sumatera Utara, Medan tumbuh menjadi kota Metropolitan dengan berpenduduk kurang lebih 2,5 juta jiwa. Sekarang Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.

Kota Medan sangat dinamis dan selalu berbenah diri dalam menghiasi wajah kotanya. Selain bangunan-bangunan baru seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan, keistimewaan yang dimiliki kota Medan menghidupkan aktivitas suasana kawasan bangunan bersejarah dan ruang terbuka (open space) yaitu Jalan Ahmad Yani (Kesawan) dan Jalan Balai Kota (Lapangan Merdeka).

Bagi daerah perkotaan, pelestarian sejarah dapat diperhatikan dari dua kondisi. Kondisi pertama, adalah lokasi atau bangunan bersejarah. Kondisi kedua, adalah kawasan bersejarah yang mengandung sekumpulan bangunan indah, baik merupakan suatu kawasan yang diperindah dengan tanaman dan mempunyai arti sejarah suatu tempat dimana peristiwa bersejarah pernah terjadi.

Nilai sejarah lainnya yang dilestarikan bisa juga berupa suatu contoh yang baik dari gaya arsitektur dalam komposisi komersial. Kawasan bersejarah harus mempunyai suatu karakter yang berbeda dan cukup berharga untuk dilestarikan (Gallion dan Eisner,1997).

Lokasi kawasan Kesawan adalah awal perkembangan kota Medan modern yang mulai berdiri pada akhir abad XVI dan berkembang pada awal tahun 1800-an. Fungsi yang mendominasi dari kawasan ini adalah gabungan antara fungsi hunian (ruko) dan fungsi komersial (perbelanjaan/retail) dan perkantoran.

Pemanfaatan Keberadaan Bangunan Bersejarah Kota Medan

Pada saat ini kawasan Kesawan sedang mengalami perubahan akibat adanya penggunaan fungsi bisnis yang sebagian terpusat di Jalan Ahmad Yani (Kesawan) dan Jalan Balai Kota (Lapangan Merdeka) sehingga di masa akan menjadi daerah yang makin berkembang.

Kesawan merupakan kota lama yang memiliki ruang publik terletak di tengah–tengah kota Medan. Dahulunya Kesawan merupakan “kampungnya kota Medan” atau dengan kata lain kampung ini merupakan awal berdirinya kota Medan. Kawasan ini memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi suatu daya tarik ekonomi , sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata kuliner.

Bangunan yang ada di kawasan Kesawan saat ini terdiri dari bangunan lama bergaya Kolonial dan Tionghoa, gabungan antara bangunan lama dengan yang baru sampai bangunan masa kini. Bangunan lama tersebut sudah mulai berkurang akibat perubahan fungsi bentuk bangunan menjadi ruko oleh pemilik, sehingga kesan sejarah yang ada pada kawasan Kesawan memudar. Apalagi saat ini papan reklame yang banyak menutupi fasade bangunan.

Pada saat ini, ruang terbuka publik pada Kawasan Kesawan lebih diprioritaskan pada kegiatan komersial yaitu rekreasi dan hiburan. Kesawan dilestarikan karena kawasan ini meninggalkan bangunan–bangunan lama yang cukup antik dan menarik agar tetap dapat dipertahankan, sehingga dapat menarik perhatian pengunjung baik dari turis mancanegara, turis lokal dan masyarakat kota Medan.

Keadaan Kesawan pada siang hari disibukkan oleh aktivitas perkantoran, jasa dan komersial akan tetapi kegiatan rekreasi dan hiburan serta beberapa fasilitas yang mendukung tetap ada dari sore sampai malam harinya. Aktivitas malam hari ini disebut dengan “Kesawan Square”.

BACA JUGA:

3 Kerajaan di Pulau Jawa

Kesawan Square sejak diresmikan pada 15 Januari 2003, mulai pukul 18.00 Wib sampai 05.00 wib kawasan yang terletak di sepanjang Jalan Ahmad Yani tertutup untuk lalu lintas kendaraan. Kesawan Square tempat rekreasi malam yang lengkap dengan pilihan wisata kuliner, pusat cinderamata dan berbagai atraksi kesenian daerah.

Kawasan di sekitar Lapangan Merdeka didominasi oleh kegiatan perkantoran dan jasa, sedangkan pada Lapangan Merdeka sendiri kegiatan yang ada berupa rekreasi, olah raga dan sebagai transit bagi para pengunjung selama 24 jam. Bangunan yang berdiri sekitar Lapangan Merdeka juga terdiri dari bangunan bersejarah dan Lapangan Merdeka sendiripun merupakan lapangan yang memiliki nilai bersejarah dimana setiap ada moment kebesaran memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, memperingati hari jadi Kota
Medan dan lain sebagainya menggunakan lapangan ini.

Untuk menikmati suasana sekitar Lapangan Merdeka maka dibangun “Merdeka Walk” oleh pihak swasta yang difasilitasi Pemerintah Kota di atas lahan seluas 6.600 m2 pada tahun 2005. Kegiatan wisata kulinerpun ikut memarakkan suasana sepanjang ruang publik seperti di Lapangan Merdeka Medan.

Zucker (1959 : 220) berpendapat bahwa ruang terbuka publik di pusat kota terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu: faktor fisik, berhubungan dengan massa bangunan yang ada di sekitar ruang terbuka tersebut. Kemudian faktor psikologis, bagaimana suatu generasi melihat dan menggunakan ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik merupakan bagian dari pembangunan wilayah di perkotaan yang sangat penting untuk diperhatikan.

 

Sumber: Yuanita F.D Sidabutar, Pemanfaatan Keberadaan Bangunan Bersejarah Bagi Mendukung Aktivitas Pengembangan Wilayah Di Kota Medan: Studi Kasus Kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka, 2022, Penerbit Manggu: Bandung.

Tags: , , ,

Bagikan ke

Kesawan dan Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Kesawan dan Kawasan Lapangan Merdeka Kota Medan

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: