Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Sejarah Kebudayaan Melayu

Sejarah Kebudayaan Melayu

Diposting pada 20 Januari 2024 oleh manggustore / Dilihat: 2.675 kali / Kategori:

MANGGUSTORE.COM — Jika berbicara tentang sejarah kebudayaan melayu, setiap daerah di Indonesia memiliki budaya sesuai dengan keadaan daerahnya itu sendiri. Kebudayaan lahir akibat proses adaptasi masyarakat di daerah tersebut terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Budaya di Indonesia sangat beragam macamnya disebabkan Indonesia adalah negara kepualauan, sehingga daerah satu dengan daerah lainnya berjauhan yang mengakibatkan perbedaan lingkungan. Perbedaan lingkungan itulah yang menyebabkan perbedaan budaya di Indonesia.

Kebudayaan Melayu menjadi salah satu contoh budaya yang masih eksis di Indonesia. Kebudayaan Melayu dalam arti sempit merupakan kebudayaan Melayu yang terdapat dalam daerah tertentu, seperti: Melayu Riau, Melayu Medan, Melayu Betawi, Melayu Jambi, Melayu Palembang dan sebagainya. Budaya Melayu merupakan akal budi orang Melayu yang mengandung substansi, fungsi, etika, dan artistik yang khas dan dapat dikenali. (Ahmad, 2003).

Sejarah Kebudayaan Orang Melayu

Kehidupan masyarakat Melayu, sangat erat kaitannya dengan pelayaran dan perdagangan, sehingga sudah terlihat jelas bahwa, budaya orang Melayu sangat dekat dengan para pedagang dari negara asing seperti Arab dan India.

BACA JUGA:

Ciri Khas Kebudayaan Melayu

Martin Van Bruinessen (1995: 41) mencatat dalam bukunya bahwa, di antara semua bangsa yang berada di Mekkah, orang jawi (Asia Tenggara) merupakan salah satu kelompok terbesar sejak tahun 1860, bahasa Melayu merupakan bahasa kedua di Mekkah. Orang-orang Melayu pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji serta menuntut ilmu dan biasanya mereka menetap di Mekkah selama beberapa tahun. Sebab itulah, masyarakat Melayu menjadi alat transmitter utama tradisi intelektual Islam dari pusat keilmuan Islam di Timur Tengah menuju Nusantara. Karena itu juga, masyarakat Melayu tidak dapat dipisahkan dengan Islam dan sejarah Islam.

Sejarah Kebudayaan Melayu dan Islam

Islam dipercaya telah berkembang di Nusantara pada abad ke-8-11 M. Dalam penyebarannya itu, para pedagang Arab, Turki, Persia, dan Melayu memainkan peran dalam penyebaran tersebut. Melayu merupakan gerbang masuk terdepan bagi pelayaran ke Timur, karena itu, tidak heran jika kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Samudera Pasai dan Malaka muncul di Kepulauan Melayu.

Buku kebudayaan melayu membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas (prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.

Buku kebudayaan melayu membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas (prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.

BELI BUKUNYA DI SINI

Dengan ramainya kegiatan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan kaum Muslimin dari  abad ke-11 hingga abad ke-17 M, perkembangan agama Islam ikut marak pula, pada mulanya, komunitas Islam tumbuh di kota-kota pesisir yang merupakan tempat pelabuhan dan transit di zamannya. Hingga akhirnya tersebar ke seluruh Nusantara akibat dari interaksi perdagangan antar pribumi (Khairul Huda, 2016: 79).

Intergerisasi Islam dalam Budaya Melayu

Islam telah mampu mengubah kehidupan sosio-budaya dan tradisi kerohanian masyarakat Melayu. Kedatangan Islam merupakan pencerahan bagi kawasan Asia Tenggara, karena Islam sangat mendukung intelektualisme yang tak terlihat pada masa Hindu-Budha.

Pandangan Islam identik dengan Melayu, bisa dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi cara berfikir, dan dari sisi berperilaku. Masyarakat Melayu mudah menerima berbagai pikiran dan tamaddun yang datang. Begitu juga dengan Islam sebagai agama universal. Oleh karena itu, masyarakat Melayu sangat dekat sekali dengan Islam, sehingga Melayu mampu menampung ide-ide Islam yang universal, dan akhirnya mempermudah penerimaan Islam di Melayu. Dan terjadilah integrasi antara Islam dan Melayu sehingga melahirkan Islam identik dengan Melayu (Hasbullah, 2014:12).

Melaluibuku etnografi Suku Bangsa Minangkabau kita dapat memahami lebih dalam kearifan lokal suku Minangkabau yang terwujud dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti sistem adat, agama, bahasa, seni, dan kehidupan sehari-hari. Dalam etnografi, peneliti akan melakukan observasi, wawancara, dan analisis terhadap kebudayaan suku Minangkabau dengan cara yang obyektif dan terstruktur.

Melaluibuku etnografi Suku Bangsa Minangkabau kita dapat memahami lebih dalam kearifan lokal suku Minangkabau yang terwujud dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti sistem adat, agama, bahasa, seni, dan kehidupan sehari-hari. Dalam etnografi, peneliti akan melakukan observasi, wawancara, dan analisis terhadap kebudayaan suku Minangkabau dengan cara yang obyektif dan terstruktur.

BELI BUKUNYA DI SINI

Daftar Pustaka

Amrizal & Sri Kamaliasari, 2019. Budaya Melayu. Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari

Hasbullah. 2014. “Islam dalam Bingkai Budaya Melayu Riau.” Toleransi. Vol.6, No.1.

Putra, Benny A. 2016. “Historiografi Melayu: Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu.” Tsaqofah & Tarikh. Vol.1, No.1

Bruinessen, Martin. 1995. Kitab Kuning: Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.

Tags: , , , ,

Bagikan ke

Sejarah Kebudayaan Melayu

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Sejarah Kebudayaan Melayu

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: