Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282116932476

● online 6282116932479
● online
- Konsep, Paradigma, dan Implementasi Pariwisata Ber....
- Dampak Eksekusi Rumah Tinggal Terhadap Pendidikan ....
- Manajemen Pemasaran - Ec Nurmansyah....
- Tata Kelola Lembaga Keuangan Syariah....
- Fermentasi Pangan: Aplikasi dan Teknologi Fermenta....
- Ulumul Qur'an: Sejarah, Pengetahuan dan Metodologi....
- Patofisiologi Keperawatan....
- Pandawa Kurawa (Kumpulan Cerpen)....
Kesultanan Cirebon: Perjalanan Sejarah Penuh Kebudayaan dan Kearifan di Pesisir Utara Jawa
Kesultanan Cirebon: Pusat Perdagangan dan Kearifan Budaya
Pernah mendengar tentang Kesultanan Cirebon? Ini itu kesultanan yang dulu jadi pusat perdagangan dan budaya di pesisir utara Pulau Jawa. Ada tempat yang bernama Dalem Agung Pakungwati sebuah tempat yang dibangun pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana adalah Pangeran Walangsungsan, yang merupakan salah satu keturunan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Pangeran Cakrabuana mendirikan Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahannya, namun saat ini sudah berubah menjadi Keraton Kasepuhan, jadi Raja pertama yang membawa pemerintahan Islam buat kesultanan ini. Asal usulnya keren, deh! Awalnya cuma dukuh kecil yang digarap Ki Gedeng Tapa, tapi lama-lama menjadi desa ramai yang namanya Caruban. Di situ, banyak suku, agama, bahasa, dan budaya yang baur jadi satu. Pada abad ke-14, ada pangeran Galuh yang pindah ke Caruban Girang buat menyebarkan agama Islam, makanya Cirebon jadi pusat penyebaran Islam di Jawa Barat. Di sini, masyarakatnya sebagian besar nelayan. Mereka menangkap ikan dan udang kecil membuat terasi dan petis. Keren kan? Kebayang nggak sih, dari situ nama “Cirebon” jadi tercipta? Cirebon, ini, jadi kota besar dan pusat perdagangan penting di pesisir utara Jawa, loh! Dari sini, perdagangan melalui aktivitas pelayaran di Nusantara dan berhubungan dengan negara lain. Sunan Gunung Jati, yang memimpin Kesultanan Cirebon, jadi tokoh penting banget. Dia berhasil melepaskan Cirebon dari kerajaan Pajajaran, nih! Sejak saat itu, Kesultanan Cirebon jadi negara merdeka, dan Sunan Gunung Jati menjadi rajanya. Tapi yah, di akhir abad ke-17, kesultanan ini runtuh, yaah kok bisa ya? Jadi begini keterlibatan Mataram, serta perselisihan internal di Kesultanan, dan keterlibatan dengan Belanda mengakhiri masa kejayaan Kesultanan Cirebon. Pada tahun 1906 dan 1926, sistem pemerintahan kesultanan ditutup, mengubah wilayah ini menjadi Kota Cirebon yang kita kenal sekarang. Tapi meski kesultanan sudah tutup, warisan sejarah sama budayanya tetep hidup terus, loh! Menarik banget, kan?
BACA JUGA:
Kesultanan Banten: Sejarah Megah dan Kehancuran yang Mendalam
Kilas Balik Secara Singkat Mengenai Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-15 oleh Pangeran Walangsungsang, yang juga dikenal dengan nama Mbah Kuwu Cirebon. Pangeran Walangsungsang adalah keturunan dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Beliau mendirikan Kesultanan Cirebon sebagai pusat penyebaran agama Islam di wilayah Jawa Barat. Kesultanan Cirebon berkembang pesat pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, yang merupakan salah satu Wali Songo. Sunan Gunung Jati adalah putra dari Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Rara Santang. Sunan Gunung Jati berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Beliau juga berhasil mengembangkan Kesultanan Cirebon menjadi salah satu kerajaan yang kuat dan berpengaruh di wilayah tersebut. Kesultanan Cirebon mengalami masa kejayaan pada abad ke-16. Pada masa ini, Kesultanan Cirebon menguasai wilayah yang luas di Jawa Barat, termasuk Banten, Indramayu, dan Majalengka. Namun, Kesultanan Cirebon mulai mengalami kemunduran pada abad ke-17. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Terjadinya konflik internal antara keluarga kerajaan.
- Kekuatan Mataram yang semakin besar.
- Adanya pengaruh dari Belanda.
Kesultanan Cirebon akhirnya runtuh pada tahun 1681. Kerajaan ini kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman. Kedua kesultanan ini masih berdiri hingga saat ini. Mereka merupakan salah satu saksi sejarah perkembangan Islam di Jawa Barat. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah Kesultanan Cirebon:
- 1430: Pangeran Walangsungsang mendirikan Kesultanan Cirebon.
- 1470: Sunan Gunung Jati datang ke Cirebon dan mendirikan Keraton Gunung Jati.
- 1528: Sunan Gunung Jati wafat.
- 1552: Kesultanan Cirebon menaklukkan Banten.
- 1681: Kesultanan Cirebon runtuh dan dibagi menjadi dua.
Kesultanan Cirebon memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam penyebaran agama Islam dan perkembangan budaya Jawa Barat.
Kemakmuran Melalui Perdagangan dan Sumber Daya Alam
Kehidupan masyarakat Cirebon pada awalnya didominasi oleh mata pencaharian sebagai nelayan. Berkembang pula aktivitas menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai yang menjadi bahan baku pembuatan terasi, petis, dan garam. Dari proses pembuatan terasi, terciptalah istilah “Cirebon”, berasal dari cai (air) dan rebon (udang kecil). Dukungan dari pelabuhan yang ramai serta sumber daya alam yang melimpah dari pedalaman menjadi pendorong pertumbuhan Cirebon sebagai pusat perdagangan yang strategis. Pelabuhan ini memfasilitasi aktivitas perdagangan di kepulauan Nusantara dan dengan bagian dunia lainnya.
Warisan Sejarah dan Kebudayaan
Meski kesultanan ini telah runtuh, warisan sejarah, kebudayaan, dan warisan kisah kemegahan Cirebon tetap hidup. Peninggalan sejarah ini menjadi bukti gemilangnya masa lalu dan cikal bakal kekayaan budaya Jawa Barat. Kesultanan Cirebon adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Jawa Barat. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-15 oleh Pangeran Walangsungsang, yang juga dikenal dengan nama Mbah Kuwu Cirebon. Kesultanan Cirebon memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam penyebaran agama Islam dan perkembangan budaya Jawa Barat.
Warisan Sejarah
Kesultanan Cirebon memiliki banyak warisan sejarah yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan adalah salah satu keraton tertua di Jawa Barat. Keraton ini dibangun pada abad ke-16 dan merupakan tempat tinggal para sultan Cirebon. Keraton Kasepuhan memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara budaya Jawa, Sunda, dan Islam.
BACA JUGA:
Majapahit: Memahami Kejayaan dan Warisan Kekaisaran Terakhir di Nusantara
- Keraton Kanoman
Keraton Kanoman adalah keraton kedua yang dibangun di Cirebon. Keraton ini dibangun pada abad ke-16 oleh Pangeran Jayakarta, putra dari Sunan Gunung Jati. Keraton Kanoman memiliki arsitektur yang mirip dengan Keraton Kasepuhan, namun ukurannya lebih kecil.
- Keraton Keprabonan
Keraton Keprabonan adalah keraton ketiga yang dibangun di Cirebon. Keraton ini dibangun pada abad ke-17 oleh Pangeran Arya Carbon, putra dari Sunan Gunung Jati. Keraton Keprabonan memiliki arsitektur yang lebih sederhana dibandingkan dengan dua keraton lainnya.
- Cagar Budaya Keraton Gunung Jati
Keraton Gunung Jati adalah tempat pemakaman Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo. Keraton ini dibangun pada abad ke-15 dan memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara budaya Jawa, Sunda, dan Islam.
- Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi adalah sebuah kompleks gua yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Gua ini memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara budaya Jawa, Sunda, dan Islam. Gua Sunyaragi memiliki berbagai macam ruangan, termasuk ruangan meditasi, ruangan pertemuan, dan ruangan penyimpanan.
Warisan Kebudayaan
Kesultanan Cirebon juga memiliki banyak warisan kebudayaan yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Seni Tari
Kesultanan Cirebon memiliki berbagai macam seni tari, termasuk tari topeng, tari jaipong, dan tari ronggeng. Tari topeng adalah salah satu tari tradisional Cirebon yang paling terkenal. Tari ini menggunakan topeng sebagai media untuk mengekspresikan berbagai macam emosi. Tari jaipong adalah tari tradisional Cirebon yang terkenal dengan gerakannya yang dinamis dan energik. Tari ronggeng adalah tari tradisional Cirebon yang dibawakan oleh penari wanita.
- Seni Musik
Kesultanan Cirebon memiliki berbagai macam seni musik, termasuk gamelan, suling, dan terbang. Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa yang terdiri dari berbagai macam instrumen, termasuk gong, kendang, dan gendang. Suling adalah alat musik tiup tradisional Jawa yang terbuat dari bambu. Terbang adalah alat musik tiup tradisional Jawa yang terbuat dari bambu dan memiliki suara yang khas.
BACA JUGA:
Kerajaan Ternate: Sejarah, Kekuasaan, dan Kekayaan Budaya di Nusantara
- Seni Sastra
Kesultanan Cirebon memiliki berbagai macam seni sastra, termasuk tembang, pantun, dan syair. Tembang adalah puisi Jawa yang biasanya dinyanyikan. Pantun adalah puisi Melayu yang terdiri dari dua baris sampiran dan empat baris isi. Syair adalah puisi Arab yang dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dan ulama Arab.
- Seni Budaya
Kesultanan Cirebon memiliki berbagai macam seni budaya, termasuk batik, ukir, dan anyaman. Batik Cirebon memiliki motif yang unik dan khas, perpaduan antara motif Jawa dan motif Arab. Ukir Cirebon adalah seni ukir yang menggunakan bahan kayu dan logam. Anyaman Cirebon adalah seni anyaman yang menggunakan bahan bambu, rotan, dan serat alam lainnya.
Warisan sejarah dan kebudayaan Kesultanan Cirebon merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia. Warisan ini harus kita jaga dan lestarikan agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Menghargai warisan budaya kesultanan ini adalah tugas bersama untuk generasi masa kini dan mendatang. Pemeliharaan, penelitian lebih lanjut, dan apresiasi akan sejarah ini adalah cara untuk menjaga warisan yang berharga dan menjadi bagian integral dari sejarah Nusantara. Kesultanan Cirebon, meskipun telah berakhir, tetap menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan tentang masa lalu yang kaya serta kearifan budaya yang dapat membentuk arah peradaban masa depan.
Referensi
Tim Redaksi. 2023. “Kesultanan Cirebon.” Wikipediaensiklopedia. Rubrik Berita. Edisi Senin, 21 Desember. https://id.wikipedia.org/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Tim Redaksi. 2023. “Keraton Kasepuhan.” Wikipediaensiklopedia. Rubrik Berita. Edisi Senin, 18 Juni. https://id.wikipedia.org/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Nugraha, Muhammad Catur. 2023. “Hanya Sepi Yang Menyambut di Keraton Kaprabonan Cirebon.” triptofun. Rubrik Berita. Edisi Senin, 15 April. https://triptofun.id/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Dee. 2023. “Keraton Kanoman Cirebon, Tempat Peninggalan Barang Bersejarah.” ceritawisata. Rubrik Berita. Edisi Senin, 08 Februari. https://www.hotelmurah.com/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Dee. 2022. “Asal Mula Keraton Kasepuhan Cirebon.” koransulindo. Rubrik Berita. Edisi Senin, 02 Desember. https://koransulindo.com/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Tim Redaksi. 2021. “Sejarah Kerajaan Cirebon: Masa Kejayaan hingga Raja Berkuasa.” cnnindonesia. Rubrik Berita. Edisi Senin, 31 Mei. https://app.cnnindonesia.com/ diakses Rabu, 08 November 2023, 09:24.
Amrizal, Budaya Melayu, Penerbit Manggu.
Sri Kamaliasari, Budaya Melayu, Penerbit Manggu.
Tags: Budaya Melayu, Kerajaan di Pulau Jawa, Kerajaan Majapahit
Kesultanan Cirebon: Perjalanan Sejarah Penuh Kebudayaan dan Kearifan di Pesisir Utara Jawa
Seni dan budaya adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Mereka tidak hanya mencerminkan ekspresi kreatif individu, tetapi juga membentuk identitas... selengkapnya
MANGGUSTORE.COM — Jika berbicara tentang sejarah kebudayaan melayu, setiap daerah di Indonesia memiliki budaya sesuai dengan keadaan daerahnya itu sendiri.... selengkapnya
Usaha bisnis industri manufaktur adalah salah satu bisnis yang menjadi bagian dari bisnis di Indonesia. Sektor industri merupakan bisnis yang... selengkapnya
MANGGUSTORE.COM – Siapa yang tak mengenal penyakit yang menganggu pada saraf fungsional otak yang dinamakan stroke. Stroke adalah gangguan fungsional... selengkapnya
Proses berduka adalah pengalaman emosional yang kompleks yang melibatkan perasaan seperti penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Salah satu aspek... selengkapnya
Pendidikan multikultural adalah pendekatan yang mendorong penghargaan terhadap keragaman budaya, nilai, bahasa, dan latar belakang dalam sistem pendidikan. Di tengah... selengkapnya
Ketika kita belajar bahasa Inggris, kita pasti pernah belajar tentang noun. Noun adalah kata benda yang digunakan untuk menunjukkan nama... selengkapnya
Manggustore.com – Psikologi berkembang begitu cepat. Perkembangan ini mendapat respon positif dari kelompok intelektual muslim. Sejak itu banyak intelektual muslim... selengkapnya
Remaja adalah masa transisi yang penting dalam kehidupan seseorang. Selama periode ini, banyak perubahan fisik dan emosional yang terjadi. Bagi... selengkapnya
Penerimaan diri adalah langkah pertama dalam perjalanan mencintai diri sendiri. Ini bukan hanya tentang merasa nyaman dengan penampilan fisik kita,... selengkapnya
Manajemen pemasaran merupakan proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran produk bagi suatu organisasi, perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, dan… selengkapnya
Rp 60.300 Rp 67.000Bimbingan Konseling adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli… selengkapnya
Rp 58.500 Rp 65.000Tata kelola pemerintahan yang baik tentu memperhatikan semua aspek dalam peroses pengelolaannya. Lingkungan fisik maupun nonfisik dari pemerintahan tentu memberikan… selengkapnya
Rp 80.000Buku Asuhan Gizi Critical Ill ini membahas tentang Konsep Dasar Asuhan Gizi pada Pasien dengan Critical Ill, Asuhan Gizi Enteral… selengkapnya
Rp 67.500 Rp 75.000Negara sebagai sebuah entitas besar dimana terdapat pemerintah dan rakyat. Diantara keduanya terdapat kekuasaan yang mengatur berjalannya penyelenggaraan suatu negara…. selengkapnya
Rp 56.700 Rp 63.000Administrasi Kepegawaian merupakan pengelolaan kepegawaian yang dikaji sebagai ilmu dan seni untuk mempelajari proses penggunaan tenaga manusia, mulai dari proses… selengkapnya
Rp 57.000 Rp 60.000Mengingat pentingnya bahasa Inggris, minat dan keterbatasan fasilitas serta banyaknya keluhan dalam mempelajarinya, penulis tergugah untuk menyusun buku panduan dengan… selengkapnya
Rp 60.000Buku “Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian” adalah sebuah karya yang membahas peran bahasa Indonesia dalam membentuk dan mengembangkan… selengkapnya
Rp 75.000 Rp 83.412Pembelajaran PPKN atau Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran inti di sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan warga negara… selengkapnya
Rp 108.000 Rp 120.000Capita Selecta Tata Hukum Indonesia adalah Kumpulan tulisan / karangan yang masing-masing menguraikan tentang hukum, dalam tulisan ini akan memuat… selengkapnya
Rp 77.900 Rp 89.500
Saat ini belum tersedia komentar.