Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Teh Ayu
● online
Teh Neng
● online
Teh Ayu
● online
Halo, perkenalkan saya Teh Ayu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Hakikat Bahasa

Hakikat Bahasa

Diposting pada 2 Juni 2024 oleh manggustore / Dilihat: 196 kali / Kategori:

Salah satu pertanyaan klasik yang sering dilontarkan, yakni apa itu bahasa? Jawaban yang sering muncul bahasa adalah alat komunikasi. Jawaban ini tidak salah, meskipun hanya menyatakan bahasa adalah alat. Hal ini disebabkan segi fungsi merupakan segi bahasa yang paling menonjol di antara yang lainnya. Karena itu, banyak pakar yang membuat definisi tentang bahasa selalu menonjolkan segi fungsinya.

Menurut Wibowo (2001), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dijelaskan bahasa sebagai lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang wajib dipatuhi oleh pemakainya. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi dapat terjalin dengan baik.

BACA JUGA:

Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut:

1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
2. Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan prinsip kemudahan dan prinsip keuniversalan terhadap kosakatakosakata tertentu yang berkembang.
3. Lambang-lambang tersebut bersifat arbitrer (mana suka) digunakan secara berulang dan tetap.
4. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya dengan sistem yang sederhana dan jumlah yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
5. Sistem lambang bersifat unik, dan khas.
6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
7. Sistem lambang bersifat dinamis. Hal ini memungkinkan suatu sistem dapat sama dengan sistem yang lain (Widjono, 2012).

Serba Serbi Bahasa Indonesia

Berkaitan dengan beberapa hakikat bahasa sebagaimana di atas, perlu dijelaskan agar adanya kejelasan bagi pembaca, yaitu:
pertama, kedinamisan bahasa merujuk pada perubahan bahasa, baik berupa perluasan makna maupun penyempitan makna bahasa
yang umumnya terjadi pada tataran kata (leksikon).

Perluasan makna kata dalam bahasa Indonesia banyak ditemukan. Misalnya, kata “saudara,” dahulu kata tersebut hanya bermakna sekandung, tetapi sekarang orang yang tidak sekandung dapat dipanggil dengan sebutan “saudara”. Begitu juga kata “bapak dan ibu.” Penyempitan makna kata artinya kata yang dahulu bermakna jamak, kini bermakna tunggal. Misalnya, kata “sarjana,” dahulu bermakna semua orang yang memiliki pengetahuan, tetapi sekarang hanya bermakna orang yang telah selesai kuliah di Peguruan Tinggi. Perluasan makna dan penyempitan makna kata dapat digambarkan dengan bagan berikut.

Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Sumber: Masayu Gay & Julia Ismail, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, 2022, Bandung: Penerbit Manggu

Tags:

Bagikan ke

Hakikat Bahasa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Hakikat Bahasa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Periksa
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: